Defenisi P ijat Bayi
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun temurun oleh dukun ba yi (Roesli, 2001, hlm.2). Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping (Trans, 2001, dalam Hizkia, 2007 hlm. 8). Lain lagi di cina yang mempunyai sejar ah panjang tentang pengobatan . Pijat bayi merupakan salah satu teknik perawatan ba yi yang sangat khusus, biasanya untuk merawat bayi yang sakit perut, sembelit, atau kembung setelah banyak minum. Titik tekan pengobatan pada bayi berbeda dengan orang dewasa yang membuat pijatan itu lebih efektif (Prasetyono, 2009, hlm.18)
Manfaat Pijat Bayi
Menurut Roesli (2001, hlm.7) manfaat pijat bayi adalah: (a) Meningkatkan berat badan; (b) Meningkatkan pertumbuhan; (c) Meningkatkan daya tahan tubuh; (d) Meningkatkan konsentrasi ba yi dan memuat bayi tidur lebih lelap; (e) Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak; (f) Meningkatkan produksi ASI. Menurut Gichara (2006, hlm. 55) mengatakan, Ada dua aspek dala m tubuh bayi yang dipengaruhi ketika pemijatan berlangsung, yaitu aspek emosional dan fisik.
- Aspek emosional tersebut meliputi: (1) Menanamkan rasa percaya dir i, bebas dan aman, dan seimbang; (2) Menanamkan kepercayaan antara orang tua dan anak; (3) Menguatkan hubungan antara orang tua dan anak serta member ikan percaya dir i dalam mengurus anak- anaknya; (4) Mengurangi hormon kortisol (pemicu stres) dala m aliran darah atau menjaga kestabilannya selama pemijatan; (5) Merangsang produksi hormon endokrin (pereda rasa sakit) sehingga menimbulkan rasa nyaman pada bayi; (6) Menjaga kedekatan antara orang tua dan bayi lewat kontak fisik, seperti kontak mata, mencium, membelai lembut, mengusap dan mengajaknya berbicara.
- Aspek fisik meliputi: (1) Melancarkan pencernaan dan pembuangan sehingga bayi terangsang untuk menyusui dengan baik; (2) Menghindari sembelit, kolik dan diare.; (3) Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi; (4) Meningkatkan hormon- hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari; (5) Melancarkan aliran darah dalam tubuh sehingga timbullah rasa hangat pada tangan dan kaki; (6) Merileksasikan otot-otot dan melenturkan persendian terutama saat bayi meregangkan tubuh untuk memulai lebih banyak gerakan fisiknya; (7) Membantu menghilangkan sel-sel mati dan membuang racun-racun tubuh melalui kulit; (8) Melancarkan pernafasan seperti: mengurangi lendir, mengatasi batuk, flu, infeksi pada telinga, dan gangguan pada hidung.
Sedangkan menurut prasetyono (2009) selain manfaat utama di atas yang dapat dirasakan secara langsung oleh ibu dan bayi, pijat bayi juga dapat member ikan keuntungan tambahan seperti dala m beberapa keadaan tertentu, misalnya: (a) Pasangan menikah dini; (b) Orang yang kurang tertarik pada bayinya; (c) Orang tua angkat; (d) Bedah caesar; (e) Sakit perut; (f) Gangguan pernafasan; (g) Janin dar i ibu pecandu narkoba; (h) Bayi dari ibu penderita HIV; (i) Bayi yang dirawat di Rumah Sakit; (j) Bayi lahir prematur Roesli (2001, hlm.14) pijat pada bayi prematur akan member ikan dampak positif berikut ini: (1) Meningkatkan berat badan bayi 47% per hari lebih banyak; (2) Bayi dapat pulang dari rumah sakit 6-10 hari lebih cepat; (3) Penghematan biaya $ 10.000.00 per bayi; (4) Bayi tampak lebih aktif dan siaga serta tidur lebih lelap; (5) Lebih sedikit terjadi serangan apnoe (pernafasan berhenti) dan bradycardia (detak jantung melemah).
Kapan Bayi Dipijat
Bayi dapat dipijat setelah bayi lahir. Semakin cepat bayi dipijat akan semakin besar manfaatnya terlebih bila dilakukan setiap har i sampai bayi berumur 6-7 bulan (Gichara, 2006). Sebaiknya pemijatan dilakukan pagi harisebelum mandi, bisa juga malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang har i yang cukup melelahkan. Tindakan pijat dikurangi seir ing dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai (Prasetyono, 2009, hlm. 45). Menurut Gichara (2006, hlm 57) pijat bayi dilakukan pada: (a) Saat tidur; (b) Saat menyusui; (c) Saat menangis menurut prasetyono(2009, hlm.46), mengatakan berikut hal-ha l yang perlu diperhatikan ketika hendak memijat bayi: (a) Jangan memijat segera setelah bayi selesai makan; (b) Jangan sekali-kali membangunkan bayi hanya untuk dipijat; (c) Jangan memijat bayi yang tidak sehat atau tak mau dpijat; (d) Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi; (e) Jangan memaksa bayi untuk dipijat, tetapi lakukan dengan gembira dan menyenangkan; (f) Jangan menggunakan balsam atau minyak tawon untuk pemijatan, tetapi sebaiknya digubanakan baby oil ; (g) Persiapkn dulu perlengkapan bayi seperti handuk, popok, baju ganti, dan baby oil atau baby lotion; (h) Gunakan perlak atau alas yang mempunyai per mukaan yang rata, lembut, dan bersih untuk membaringkan bayi; ( i) Pilihlah ruangan yang nyaman, hangat dan tidak pengap untuk kegiatan ini. Lakukan secara menggebirakan bagi anda maupun dibayi.
Efek Samping Pemijatan
Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping. Namun bila pemijatan dilakukan terlalu dalam, dapat menyebabkan perdarahan pada organ vital seperti hati dengan adanya pembentukan penumpukan darah (Subakti, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar