Menurut Einberg (2006), hubungan seksual yang baik dan tahan lama seperti hubungan pernikahan yang dan tahan lama, tidak akan bisa dibangun dalam satu hari (atau satu malam yang sangat indah sekalipun). Hubungan ini tumbuh bersamaan dengan pengalaman, kesabaran, saling pengertian, dan cinta. Begitu pula dengan hubungan seksual selama kehamilan yang mengalami banyak tekanan fisik dan emosional. Berikut ini beberapa cara untuk mempertahankan hubungan seksual kehamilan yaitu :
- Jangan tergantung dari keharusan dan berapa seringnya anda melakuka n hubungan seksual. Kualitas dari hubungan seksual jauh lebih penting dari pada jumlahnya, terutama selama hamil.
- Lebih menekankan cinta dari pada permainan cinta. Bila salah satu pasangan tidak ingin melakukan hubungan seksual atau hubungan ini menimbulkan frustasi karena tidak memuaskan, maka temukan cara lain untuk mempertahankan keintiman, misalnya berciuman atau mencium leher, berpegangan tangan, mengusap punggung, memijat kaki, membagi minuman susu di tempat tidur, menonton TV.
- Bicarakan setiap masalah secara terbuka, jangan disembunyikan atau dianggap tidak ada. Bila masalahnya terlalu besar untuk anda tangani sendiri, mintalah bantuan keluarga atau bantuan professional.
- Berpikir secara positif, hubungan seksual adalah persiapan fisik yang baik untuk persalinan.
- Mencoba posisi berhubungan seksual yang nyaman selama kehamilan.
- Bila dokter anda melarang hubungan seksual selama kehamilan, tanyakan apakah orgasme diperbolehkan (melalui masturbasi mutual). Anda masih dapat menikmati hubungan seksual ini dengan tidak mencapai klimaks. Bila anda tidak diperbolehkan mengalami orgasme, setidaknya anda mendapatkan kepuasan dari memberikan kepuasan kepada pasangan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar