Pengertian
Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).
Pijat perineum adalah tekhnik memijat perineum di kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum (Herdiana, 2007, tips pijat perineum.
Menurut Nolan (2004) pemijatan perineum adalah sebuah teknik sederhana yang dapat dilakukan sekali sehari selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah perineum ( area antara vagina dan anus). Sedangkan perineum itu sendiri adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi) (Herdiana, 2007). Menurut Sarwono (2005 perineum itu terletak antara vulva dan anus, yang panjangnya rata-rata 4 cm.
Manfaat Pemijatan Perineum
Pijat ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007). Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah:
- Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
- Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche).
- Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar.
- Menghindari kejadian episotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum.
- Menurut Danuatmaja (2004) menyatakan bahwa pemijatan perineum ini mengurangi robekan perineum, mengurangi episiotomi dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan lainnya.
Waktu Untuk Melakukan Pemijatan Perineum
Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi. Pemijatan perineum ini sebaiknya dimulai sekitar 4 sampai 6 minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada minggu ke-34.
Cara Melakukan Pemijatan Perineum
Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah:
- Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami).
- Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semilitotomi atau posisi mengangkang. Jika pemijatan dilakukan saat berdiri, letakkan kaki satu di kursi dan kaki yang lain berada sekitar 60-90 cm dari kursi.
- Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut.
- Gunakan minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore.
- Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat.
- Tahan ibu jari dalam posisi seperti di atas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi.
- Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah vagina. Lakukan ini selama 3-5 menit. Hindari pembukaan saluran kemih dan ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensivitas yang berkurang.
- Ketika sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit di mana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri.
- Lakukan pijata perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar