Program Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)
Salah satu upaya : "suplementasi vitamin A pada ibu nifas"
Adalah pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) sebanyak 2 kapsul pada ibu nifas (0 – 42 hari)
Manfaat Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
- Meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI
- Bayi lebih kebal dan jarang terserang penyakit infeksi
- Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mengapa Ibu Nifas Harus Minum 2 Kapsul Vitamin A
- Bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah
- Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh
- Pemberian 1 kapsul vitamin A (200.000 SI) warna merah pada ibu nifas hanya cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
- Pemberian 2 kapsul vitamin A (200.000) warna merah diharapkan dapat menambah kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan. ASI eksklusif 6 bulan
Cara Pemberian
Diberikan sebanyak 2 x 200.000 SI atau 2 (dua) kapsul vitamin A, warna merah dalam kurun waktu 2 hari berturut-turut pada masa nifas:
- 1 (satu) kapsul vitamin A diminum segera setelah melahirkan
- 1 (satu) kapsul vitamin A kedua diminum pada hari berikutnya, minimal 24 jam sesudah kapsul pertama
Sarana Tempat Pemberian Kapsul Vitamin A Untuk Ibu Nifas
- Posyandu
- Polindes (bidan di desa)
- Puskesmas pembantu
- Puskesmas
- Praktek swasta (bidan, rumah bersalin, klinik bersalin dan lain-lain)
- Kelompok KIA
- Petugas Yang Memberikan Kapsul Vitamin A Untuk Ibu Nifas
- Tenaga kesehatan : dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, vaksinator dan lain-lain
- Dukun bersalin terlatih
- Kader
- Bersamaan dengan pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi umur 0 – 7 hari pada kunjungan neonatal (KN1)
- Apabila kapsul vitamin A tidak diberikan pada KN1, maka dapat diberikan pada kunjungan KN2 (8 – 28 hari)
- Sweeping dalam bentuk kunjungan rumah
- Peningkatan komitmen politik melalui advokasi, koordinasi, dan ketraan dengan pihak swasta
- Peningkatan jangkauan suplementasi gizi terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya (KIA, imunisasi, malaria) dan peningkatan infrastruktur jaringan distribusi
- Daerah dengan prevalensi gizi kurang > 30%, cakupan supplementasi rendah garam dengan AKB tinggi. (Depkes, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar