Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh balita, baik di negara berkembang maupun di negara maju. ISPA merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian pada balita. Depertemen Kesehatan melaporkan kunjungan balita penderita ISPA ke sarana pelayanan kesehatan sebesar 40%-60% di Puskesmas dan 15%-20% di Rumah Sakit.
Untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan ISPA dengan status gizi pada anak balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan tahun 2009, dilakukan penelitian deskriftif analitik dengan disain cross-sectional dilanjutkan dengan uji statistik chi square. Populasi adalah seluruh balita di Kelurahan Tangkahan yaitu sebanyak 284 orang dengan sampel 74 orang. Data karakteristik responden dan balita diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Kemudian, data ISPA diperoleh dari pemeriksaan napas cepat dan gejala-gejala ISPA yang dilakukan oleh petugas Puskesmas.
Hasil penilitian menunjukkan status gizi anak balita menurut indeks BB/U dan BB/TB berada dalam status gizi normal tetapi menurut indeks TB/U anak balita lebih banyak mempunyai tinggi badan yang pendek. Anak balita paling banyak menderita ISPA sedang dan frekuensi kejadian ISPA paling banyak satu kali dalam satu bulan terakhir. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan, lama menderita dan frekuensi kejadian ISPA dengan status gizi pada anak balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB.
ISPA merupakan penyakit yang banyak diderita balita dan dapat berakibat pada kematian. Hendaknya orang tua terutama ibu membawa anaknya berobat jika menderita ISPA. Pemerintah juga hendaknya memperhatikan polusi udara yang ditimbulkan industri-industri di wilayah kawasan industri medan karena polusi udara sangat mempengaruhi kesehatan warga terutama balita yang bertempat tinggal disekitar wilayah industri tersebut.
Kata Kunci : ISPA, status gizi, balita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar